Gambar Cara Kerja Mesin Pencari Berserta Pendapat Pembuat Blog
Bahwa Kita Memakai Internet Seperti Laba-laba yang bersama dengan Jaringnya, Kita Sebagai Pemakai Internet Pasti tidak tahu, Sebab itu kita di ajarkan Bentuk Cara kerja Mesin Pencari Seperti ini dsb,Di Sekolah,Kuliah,dan tempat-tempat edukasi TIK ini.
Di sebut Apakah Gambar ini, Gambar ini disebut juga dengan Web Ceawling atau istilahnya Web Spider, Ini merupakan Program Yang menelusuri World Wide Web atau yang kita kenal (WWW). Mesin pencari mempertimbangkan dua hal utama ketika menentukan isi suatu website dan bagaimana memprioritaskannya, adalah:
- Konten website: Ketika bot mesin pencari memindai setiap halaman website Anda, mereka mencari petunjuk tentang topik apa yang website Anda bicarakan. Selain itu, bot juga melakukan pemindaian source code untuk tag tertentu (title, deskripsi, dan juga instruksi-instruksi yang ada).
- Siapa yang terhubung dengan website Anda: Selain memindai halaman Web untuk pengindeksan, bot juga mencari link dari website lain yang terhubung ke website Anda (inbound link). Semakin banyak inbound link yang dimiliki sebuah website, semakin besar pula pengaruh atau otoritasnya. Mudahnya, setiap inbound link yang ada dianggap sebagai suara, tingkat popularitas, atau rekomendasi untuk suatu konten website. Perlu diketahui juga bahwa setiap link memiliki bobot atau nilai yang berbeda. Misalnya, sebuah link dari sebuah website yang sangat berkualitas seperti website akademi (.ac.id) dan pemerintah (.gov atau .go.id) akan lebih memberikan nilai yang lebih besar dari pada link yang didapat dari sebuah situs blog biasa.
Ketika kata kunci dimasukkan ke browser,
mesin pencari langsung masuk ke dalam data base indeks mereka untuk
mencari informasi yang paling relevan lalu menampilkan hasilnya pada
SERP. Kemudian hasil itu diurutkan dimulai dari website yang paling
relevan.
Ketika Anda melakukan pencarian dengan
keyword yang sama pada search engine yang berbeda, kemungkinan besarnya
adalah Anda akan melihat hasil yang berbeda pada SERP. Hal ini
disebabkan karena setiap mesin pencari menggunakan metode algoritma yang
berbeda-beda dalam menentukan hasil yang akan ditampilkan pada SERP.
Beberapa faktor yang digunakan oleh algoritma sebuah search engine dalam mempertimbangkan dan menentukan hasil pencarian:
- Lokasi geografis si pencari
- Riwayat performa suatu website (klik, bounce rate dsb)
- Kualitas link (timbal balik atau searah)
- Konten website (keyword, text, tag, gambar)
- Source code atau HTML halaman website
- Jenis inbound link (social media, blog dsb)
Dengan (*)kapitalisasi pasar (market
capitalization) yang mencapai (**)$200 milliar, Google mendominasi pasar
mesin pencari. Google menjadi pemimpin yang fundamental dengan
merevolusi cara kerja mesin pencarinya dan memberikan hasil yang lebih
baik dengan algoritma canggih mereka. Dengan pangsa pasar sekitar
(**)64%, menurut Compete Inc, Google masih dipandang sebagai inovator
utama dan master in the space.
Sebelum Google menjadi seperti sekarang
(sekitar tahun 1997), pengindeksan bergantung sepenuhnya pada isi
halaman website dengan hanya berfokus pada kepadatan kata kunci (keyword
density). Hal ini memberi jalan bagi para praktisi SEO (Search Engine Optimization)
untuk melakukan apa yang disebut sebagai taktik black-hat SEO. Untuk
menghasilkan peringkat teratas dalam suatu pencarian, mereka sengaja
memenuhi halaman website dengan keyword tertentu (keyword stuffing),
meski sebenarnya halaman website mereka sama sekali tidak relevan dengan
query pencarian.
(*)Kapitalisasi pasar adalah
nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham
dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Jadi, semakin mahal harga
saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak jumlah sahamnya yang
beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin
besar.